Farmasi adalah sebuah bidang ilmu yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan dan pengelolaan kesehatan. Di Indonesia, sejarah farmasi dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Pada awalnya, farmasi di Indonesia diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk memenuhi kebutuhan obat bagi penduduk pribumi dan juga untuk kepentingan militer.
Pada tahun 1901, pemerintah kolonial Belanda mendirikan Sekolah Farmasi di Batavia (sekarang Jakarta) sebagai lembaga pendidikan formal pertama di bidang farmasi di Indonesia. Sekolah ini bertujuan untuk melatih tenaga farmasi yang handal dan memenuhi kebutuhan obat-obatan di wilayah Hindia Belanda.
Pada masa penjajahan, peran farmasi sangat penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Namun, farmasi saat itu masih terbatas pada produksi dan distribusi obat-obatan. Pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, farmasi mulai mengalami perkembangan yang signifikan.
Pada tahun 1951, pemerintah Indonesia mendirikan Fakultas Farmasi di Universitas Indonesia sebagai upaya untuk memperluas pendidikan farmasi ke tingkat perguruan tinggi. Fakultas Farmasi ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga farmasi yang berkualitas dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang obat-obatan dan pengelolaan kesehatan.
Pada tahun 1972, pemerintah Indonesia juga mendirikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertugas mengawasi produksi, distribusi, dan penggunaan obat-obatan di Indonesia. BPOM memiliki peran penting dalam menjaga kualitas dan keamanan obat-obatan yang beredar di pasaran.
Seiring dengan perkembangan zaman, farmasi di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Perkembangan teknologi dan penemuan obat-obatan baru menjadi tantangan dan peluang bagi para tenaga farmasi di Indonesia.
Pada tahun 2000, pemerintah Indonesia menerapkan Sistem Informasi Obat Nasional (SION) yang bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap obat-obatan yang beredar di Indonesia. SION merupakan sistem yang mengintegrasikan data obat-obatan dari berbagai pihak, termasuk produsen, distributor, apotek, dan rumah sakit.
Saat ini, farmasi di Indonesia telah berkembang pesat. Banyak apotek dan rumah sakit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Peran farmasi tidak hanya terbatas pada produksi dan distribusi obat-obatan, tetapi juga melibatkan pelayanan kesehatan dan konsultasi obat kepada pasien.
Perkembangan farmasi di Indonesia juga didukung oleh adanya organisasi profesi seperti Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). Organisasi ini berperan dalam mengembangkan ilmu farmasi dan mengatur standar profesi bagi tenaga farmasi di Indonesia.
Sejarah farmasi di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan sejak masa penjajahan Belanda hingga saat ini. Peran farmasi sangat penting dalam menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan kualitas serta keamanan obat-obatan yang digunakan. Dengan terus mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, farmasi di Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam bidang kesehatan.